Search
Facebook Twitter Youtube Tiktok Instagram
  • Beranda
  • Profil
  • Nasional
  • Satker
    • Lalu Lintas
    • Reskrim
    • Binmas
    • Binkam
  • Polres Jajaran
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • Berau
    • Bontang
    • Paser
    • PPU
    • Mahulu
  • Giat ops
  • MitraPolisi
  • Opini
  • Download
  • Galeri
  • Beranda
  • Profil
  • Nasional
  • Satker
    • Lalu Lintas
    • Reskrim
    • Binmas
    • Binkam
  • Polres Jajaran
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • Berau
    • Bontang
    • Paser
    • PPU
    • Mahulu
  • Giat ops
  • MitraPolisi
  • Opini
  • Download
  • Galeri
Beranda - Opini - Superman, Main Musik, dan Social Media
Opini

Superman, Main Musik, dan Social Media

polda kaltimBy polda kaltim19 January 2017No Comments5 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
30
Bagikan
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp
26
Oleh: Radenarisda Penanggung Jawab Discover Borneo *)

“People hate what they don’t understand,  and what they know they can’t achieve. People fear what they don’t understand and hate what they can’t conquer.”

– Andrew Smith.

Saya senang bermain musik. Semacam salah satu hobi, meski tidak begitu mahir. Karena cuma hobi, saya memainkan musik hanya saat senggang. Ketika mood sedang tidak ingin, saya melakukan hobi yang lain – berkebun, misalnya.

Ketika sedang tidak ingin bermain musik,  lalu ada yang meminta saya menghibur dengan bermain musik, hasilnya antara dua;  musiknya jadi tidak enak didengar (karena saya sedang tidak ingin), atau saya akan makin mahir karena mampu memanage ego,  di mana saya bisa belajar memerangi ketidakinginan saya dan toleran demi bisa memenuhi kebutuhan orang lain; menghibur mereka.

Hobi bisa bermanfaat ganda, bukan hanya sekadar menyenangkan diri kita, tapi bisa untuk menghibur orang lain juga..

***

Quote pembuka tulisan ini kembali dipopulerkan dalam salah satu dialog film Batman V Superman yang rilis baru-baru ini. Martha Kent, ibu angkat Clark Kent (Superman) mencoba menenangkan Superman ketika Si Manusia Baja itu galau di saat ia menolong banyak orang, namun banyak pula yang salah paham dan memusuhinya. “Banyak orang membenci hal-hal yang tidak mereka ketahui,” kata si Ibu.

Di zaman yang serba terbuka, alangkah susahnya hidup dalam ketidakmengertian. Tidak mengerti dianggap tidak sejalan. Tidak sejalan dianggap tidak belajar. Tidak belajar disebut tidak berubah. Tidak berubah dituding ketinggalan zaman. Ketinggalan akan dikucilkan atau sekurangnya tersingkir dari pergaulan. Ujung-ujungnya, seseorang dalam kondisi “tersingkir” akan membenci keadaan itu.

BACA JUGA  Polda Kaltim Terima Kunjungan Tim Penelitian Sespim Lemdiklat Polri

Superman, dalam cerita dan film, selalu berusaha berbuat baik dan menolong orang. Toh masih banyak orang yang tidak setuju dengannya. Meski bisa disimpulkan, ketidaksetujuan (atau kebencian) itu beralamat pada ketidakmengertiannya akan maksud baik Superman.

Ada hal yang mendasar dalam ketidakmengertian itu, karena yang mereka benci adalah apa-apa yang tidak mereka ketahui…

***

Saya juga hobi menulis. Dan hobi menggunakan social media. Sejujurnya, saat menulis artikel ini — yang kurang lebih maksudnya “Bagaimana Menggunakan Social Media dengan Bijak” – posisi saya sedang tidak ingin menulisnya.

Ada lebih dari 200.000 artikel di google jika kita mengetik dengan kata kunci seperti itu. Anda bisa dengan mudah mencarinya.

Namun saya tetap menulisnya. Saya ingin menggandakan manfaat hobi itu, hobi menulis dan bersocial media,  bukan hanya untuk kesenangan saya, tapi juga untuk menghibur yang lainnya.

Lalu apa hubungannya musik, social media, dan kebencian?

***

Kita sudah tahu betapa tidak enaknya membenci. Bukan hanya menguras energi, namun juga berbahaya jika bibit kebencian dibiarkan membesar. Energi negatif itu menular dan mempengaruhi yang lain.

Di ranah nyata dalam pengertian sosialisasi/ demonstrasi menggunakan media apapun termasuk dunia maya dan social media, Surat Edaran (SE) Kapolri Jenderal Badrodin Haiti beromor SE/06/X/2015 yang dirilis sejak 8 Oktober 2015 lalu mengatur hal itu.

BACA JUGA  PERMASALAHAN LAHAN DI SEGENDIS BONTANG LESTARI, CAMAT LAKUKAN MEDIASI

Hal-hal berkaitan dengan penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, provokasi, menghasut, menyebarkan berita bohong dan semua tindakan di atas memiliki tujuan atau bisa berdampak pada tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan atau konflik sosial – termaktub jelas.

Ujaran kebencian (hate speech) yang bertujuan menghasut dan menyulut kebencian terhadap individu dan atau kelompok masyarakat dalam berbagai komunitas dari aspek suku, agama, aliran keagamaan, keyakinan atau kepercayaan, ras, etnis, gender, dan lain-lain, tertera jelas.

SE Kapolri berkaitan dengan Hate Speech itu — dalam wujud lain — adalah “Superman” yang menjadi fasilitator untuk kebaikan masyarakat.

Apakah ada yang tidak setuju? Tentu ada – jika tidak disebut banyak.  Terlepas dari bagaimana pelaksanaannya yang muncul pro dan kontra, kehadiran “Superman” di tengah kita seharusnya dimaknai dengan baik untuk menolong atau sekurangnya memfasilitasi kita untuk kebaikan bersama.

***

Aturan semacam SE Hate Speech oleh Kapolri itu, bagi saya,  sama urgent-nya dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah terikait kebijakan bahan pokok panganan.

Kita tidak bisa lagi menafikan media sosial di zaman digital. Ini juga bukan kebutuhan sampingan lagi, melainkan sudah kebutuhan utama dan pokok.

Contoh sangat kecil, saya cenderung lebih panik saat ketinggalan HP ketimbang ketinggalan dompet. HP, bagi saya,  bukan sekadar alat komunikasi. Tapi mewakili hampir semua kebutuhan pekerjaan dan bahkan pertemanan.

Bagi saya (dan banyak orang seperti saya) media sosial sudah bertransformasi dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan pokok.

Ini bukan soal narsis-narsisan di Facebook, Twitter, Instagram, dan apapun nama social medianya. Ini soal kebutuhan di mana kita bisa berkativitas dan berinteraksi — kendati banyak yang menyebutnya “sekadar ingin eksis di dunia maya” .

BACA JUGA  LAYANAN PRIMA PERSONIL SAT SABHARA POLRES BONTANG BANTU SEBERANGKAN ANAK SEKOLAH

Keberadaan SE Hate Speech itu, antara lain, ikut mengatur agar jika ingin eksis, tidak perlu dengan menjatuhkan orang lain. Jika ingin narsis, silakan saja, tapi jangan memprovokasi, dan seterusnya.

***

Bermusik maupun bersocial media, baik ia dilakukan untuk sekadar hobi maupun pekerjaan, kurang lebih memiliki ilustrasi yang sama.

Kalau ingin menarik banyak orang dengan musik, teruslah berlatih lagu baru yang menarik. Di social media, teruslah update informasi yang bermanfaat.

Musik tanpa pengdengar, hanya bisa dinikmati sendiri. Social media tanpa followers,  apa gunanya?

Bermain musik, adalah seni. Bisa juga kebutuhan. Social media juga sama. Kita tidak bijak jika hanya mengatakan musik kita bagus, tapi tidak mendengarkan masukan orang lain. Social media juga menerapkan prinsip dasar itu, yang secara tidak langsung para pakar menyarankan untuk: listening first.

Terakhir, kita boleh kapan saja bermain musik. Asal tidak menyebabkan orang lain terganggu. Bayangkan kita main gitar genjrang genjreng pukul 01.00 di beranda rumah ketika semua orang terlelap. Bukan hanya mengganggu, itu bisa menyulut amarah, dan memancing kebencian.

Bermusik ada tempat dan waktunya, ada peluang untuk berbisnis darinya,ada potensi konfliknya, dan juga batasan-batasannya.  Social media, kurang lebih, juga demikian.

Like this:

Like Loading...

Related

Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

Comments are closed.

TV & Radio Polri

FACEBOOK
FACEBOOK
TWITTER
My Tweets
INSTAGRAM

poldakaltim

31,859

Open
Ngobrol Pintar Bersama BTV, Wadir Samapta Bahas Kesiapan Ditsamapta Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Balikpapan – Melalui dialog interaktif Ngobrol Pintar (Ngopi) bersama Balikpapan TV, Polda Kaltim melalui Ditsamapta Polda Kaltim jelaskan tentang persiapan Polda Kaltim khususnya Ditsamapta jelang Natal dan Tahun Baru 2024 di Wilayah Kalimantan Timur, Rabu (04/12/2024).

Talkshow Ngopi kali ini menghadirkan narasumber Wadir Samapta Polda Kaltim AKBP Putra Wiratama S.H., S.I.K., M.Si, yang dipandu oleh Wiji Winarko selaku host BTV.

Dalam perbincangannya, AKBP Putra untuk menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan dilaksanakan Operasi Lilin yang akan dilaksanakan sekitar pertengahan bulan Desember.

Polda Kaltim akan membuat Posko simpatik yang memberikan rasa aman kepada masyarakat saat merayakan Nata dan Tahun Baru.

Jelang Nataru dari Ditsamapta memberikan pelayanan simpatik dengan mengerahkan anjing pelacak (K9) berkolaborasi dengan satker lain di Polda Kaltim terutama pada sterilisasi tempat ibadah, lanjutnya.

Tak hanya itu, Ditsamapta lebih banyak kegiatan patroli di setiap titik-titik rawan dibantu oleh Ditlantas Polda Kaltim dalam pengamanan jalur lalu lintas.

Patroli yang dilaksanakan oleh Ditsamapta diantaranya Patroli ranmor baik roda 2 dan roda 4, Patroli sepeda dan Patroli jalan kaki.

Wadir Samapta menghimbau kepada seluruh masyarakat Kaltim untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau permasalahan lainnya jelang Nataru semoga semua kegiatan di masyarakat bisa berjalan aman dan damai.

Mari kita bersama-sama ciptakan suasana Natal dan Tahun Baru 2025 yang aman dan damai. Apabila mendapatkan permasalahan bisa menghungi hotline 110 supaya segala sesuatu nya bisa cepat ditindak lanjuti, tutup Wadir Samapta Polda Kaltim AKBP Putra Wiratama.

#polri #divhumas #poldakaltim #coolingsystem #IKN #ibukotanusantara #Mahakam
Open
✨Pangan Lestari Polresta Samarinda✨

Polresta Samarinda melalui program Pangan Lestari berkomitmen mendukung ketahanan pangan masyarakat di wilayahnya. Program ini mengintegrasikan pemanfaatan lahan kosong di lingkungan Polresta untuk budi daya tanaman produktif, seperti sayuran, buah-buahan, hingga peternakan ikan. Dengan pendekatan kolaboratif bersama masyarakat dan instansi terkait, Pangan Lestari tidak hanya menjadi solusi terhadap ketahanan pangan lokal tetapi juga bentuk pemberdayaan komunitas.

Program ini mencerminkan semangat kepolisian untuk lebih dekat dengan masyarakat, menciptakan lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan, serta menjadikan Samarinda sebagai kota yang tangguh terhadap tantangan pangan di masa depan.

JAYA SELALU POLRI , MENGABDI UNTUK BUMI PERTIWI 🔥🔥🇲🇨
#polri #divhumas #poldakaltim #coolingsystem #IKN #ibukotanusantara #Mahakam
Open
Exit Meeting Pemeriksaan Lapkeu Polri TA.2024, BPK RI Apresiasi Kinerja Polda Kaltim

Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Balikpapan - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menggelar Exit Meeting Pemeriksaan Interim oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Polri Tahun Anggaran 2024 bertempat di Rupatama Polda Kaltim, Rabu (04/12/24).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., Wakapolda Kaltim Dr. H. M. Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si., para Pejabat Utama (PJU) Polda Kaltim, para Kapolres/ta jajaran, Auditor dan pemeriksa dari Itwasda Polda Kaltim, Tim BPK RI, serta diikuti langsung oleh Polres Jajaran melalui sarana Zoom Meeting.

Kegiatan diawali dengan pembacaan hasil pemeriksaan interim oleh Pengendali Teknis III BPK RI. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan dokumen hasil pemeriksaan serta penyerahan dokumen tersebut kepada Kapolda Kaltim.

Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim menyampaikan apresiasi kepada tim BPK RI atas kerja sama dan transparansi selama proses pemeriksaan.

Ia juga menegaskan komitmen Polda Kaltim untuk terus meningkatkan akuntabilitas dan pengelolaan keuangan yang baik di lingkup Polri.

Ditempat terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc., juga ikut menambahkan bahwa Pelaksanaan Exit Meeting Pemeriksaan Interim BPK RI atas Laporan Keuangan Polri Tahun Anggaran 2024 di Polda Kaltim merupakan langkah penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di lingkungan Polri.

"Dengan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan oleh tim BPK RI, Polda Kaltim berkomitmen untuk segera menindaklanjuti setiap rekomendasi yang diberikan, guna meningkatkan kualitas tata pengelolaan keuangan yang baik serta dapat terus memperbaiki dan memperkuat sistem pengelolaan anggaran, sehingga dapat mendukung kinerja Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat", tuturnya.

#polri #divhumas #poldakaltim #coolingsystem #IKN #ibukotanusantara #Mahakam
Open
✨Stop Bullying: Bersama Kita Hentikan Kekerasan✨

Bullying adalah tindakan yang melukai, baik secara fisik maupun emosional, dan dampaknya bisa sangat merusak, terutama bagi korban. Setiap ejekan, hinaan, atau perlakuan kasar meninggalkan bekas yang sulit hilang, seringkali mengikis rasa percaya diri dan kebahagiaan seseorang.

Kita semua punya peran penting dalam menghentikan bullying. Mulailah dengan saling menghormati perbedaan, mengedepankan empati, dan mendukung mereka yang menjadi korban. Jika melihat tindakan bullying, jangan diam—beri tahu orang dewasa, atau bantu korban untuk merasa tidak sendirian.

Stop bullying bukan sekadar slogan, melainkan seruan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi semua orang. Jadilah bagian dari perubahan, karena bersama, kita bisa membangun dunia yang lebih penuh kasih dan bebas dari kekerasan.

Hentikan bullying. Mulai dari diri sendiri🔥🔥
#polri #divhumas #poldakaltim #coolingsystem #IKN #ibukotanusantara #Mahakam
Open
Sat Resnarkoba Polresta Samarinda Bongkar Jaringan Narkoba Napi Lapas Bontang, Sita 181,2 Gram Sabu

Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Samarinda - Tim Hyena Sat Resnarkoba Polresta Samarinda berhasil mengungkap jaringan narkotika jenis sabu yang melibatkan dua mantan narapidana serta napi aktif di Lapas Bontang. Dalam penangkapan yang dilakukan pada Minggu (01/12/2024) di Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, polisi menyita 181,2 gram sabu bruto dari dua tersangka utama, DF (27) dan NI (27).

Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi 11 bungkus sabu, tiga bundel plastik klip, timbangan digital, satu unit mobil Daihatsu Ayla merah berpelat K-1750-FQ, dan dua ponsel. Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima informasi bahwa kedua pelaku datang dari Kota Taman menggunakan mobil untuk mengambil pesanan sabu.

“Saat mengetahui ciri-ciri mobil pelaku, tim langsung bergerak dan memantau hingga akhirnya berhasil mengamankan mereka setelah kejar-kejaran yang berakhir di tengah kemacetan,” ujar Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda Kompol Bambang Suhandoyo, Senin (02/12/24).

Dalam penyelidikan, kedua tersangka mengaku menerima perintah dari dua napi Lapas Bontang berinisial AS (35) dan ES (47). Polisi kemudian mengembangkan kasus ini ke Lapas Bontang dan mengamankan AS dan ES, masing-masing dengan satu unit ponsel. Mereka diduga memperoleh sabu dari seorang wanita berinisial DW, mantan napi lapas yang kini menjadi buronan.

“DW adalah pemasok sabu kepada jaringan ini, dan saat ini kami masih berusaha melacak keberadaannya,” jelas Bambang.

Selain di Samarinda, polisi menemukan sabu yang disimpan oleh kedua tersangka di kawasan hutan Jalan Poros Sangata-Bengalon. Sabu tersebut disembunyikan di pelepah pohon sawit dalam kemasan tisu wajah yang berisi dompet dengan empat poket sabu seberat 16,78 gram bruto dan satu timbangan digital.

Menurut Kompol Bambang, ini merupakan kedua kalinya jaringan ini mengambil barang haram untuk diedarkan di Wahau, Kutai Timur.

#polri #divhumas #poldakaltim #coolingsystem #IKN #ibukotanusantara #Mahakam
Follow on Instagram
Youtube
  • Polresta Balikpapan
  • Polresta Samarinda
  • Polres Kukar
  • Polres Berau
  • Polres Paser
  • Polres Bontang
  • Polres Kutim
  • Polres Kubar
  • Polres PPU
  • Polres Mahulu
  • Polresta Balikpapan
  • Polresta Samarinda
  • Polres Kukar
  • Polres Berau
  • Polres Paser
  • Polres Bontang
  • Polres Kutim
  • Polres Kubar
  • Polres PPU
  • Polres Mahulu

© Copyright 2024. tribratanewspoldakaltim.com.  All rights reserved.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Download
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Download
Facebook Twitter Youtube Tiktok Instagram

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

 

Loading Comments...
 

    %d