Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Balikpapan – Bidhumas Polda Kalimantan Timur menggelar Sosialisasi dan Konferensi Pers terkait pencegahan paham terorisme, radikalisme, dan intoleransi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ahlus Suffah Balikpapan, yang berlokasi di Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025) pukul 09.00 – 11.00 WITA ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para santri mengenai bahaya penyebaran paham-paham yang menyimpang serta pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain, Pembina TK I Setur, S.H, AKP Tri Ekwan DJ, S.H, Bripka Wimpi Mahendra Ananta, Briptu Arif Aulia Ardhi, Ustadz H. Hamudi, S.H. (Direktur Pesantren), Ustadz Altofiyah (Guru Ponpes), Ustadzah Ifda Kemala, S.Fh.I. (Narasumber dari Kemenag), Para santri Pondok Pesantren, Staf Bidhumas Polda Kaltim, Media mitra Polda Kaltim.
Dalam kegiatan ini, tim dari Bidhumas Polda Kaltim menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan ancaman paham radikalisme dan terorisme, serta cara mencegahnya di lingkungan pendidikan, khususnya pesantren. Beberapa pesan utama yang disampaikan meliputi, Waspada terhadap paham radikalisme dan intoleransi, serta menolak segala bentuk provokasi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pondok pesantren, guna menciptakan suasana belajar yang aman dan kondusif, Mencegah tindakan perundungan (bullying) serta bentrok antar-santri, dengan menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati, Meningkatkan sinergi antara kepolisian dan tokoh agama dalam menjaga kondusivitas wilayah, terutama dalam menangkal pengaruh paham menyimpang, Mengajak santri untuk menjadi agen perdamaian, dengan menyebarkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Direktur Pondok Pesantren Ahlus Suffah, Ustadz H. Hamudi, S.H., mengapresiasi kehadiran serta inisiatif Polda Kaltim dalam memberikan edukasi kepada para santri. Ia menegaskan bahwa pondok pesantren berkomitmen untuk menjaga lingkungan pendidikan yang bebas dari pengaruh radikalisme, serta terus mendukung program-program yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif kepolisian dalam menangkal penyebaran paham-paham menyimpang yang berpotensi merusak generasi muda. “Kami berharap para santri bisa menjadi duta perdamaian yang mampu menyebarkan semangat toleransi dan kebhinekaan di lingkungan mereka masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan mendapatkan respons positif dari para peserta. Polda Kaltim akan terus melakukan sosialisasi serupa di berbagai wilayah guna memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman radikalisme dan intoleransi.