Poldakaltim.com, Balikpapan – Butuh keberanian, mental serta pengetahuan medis merawat ratusan pasien Covid-19. Ada tiga polisi wanita (Polwan) Bidang Dokter Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Kaltim yang terpilih menjadi relawan. Mereka diperbantukan sebagai tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta selama kurang lebih dua bulan sejak akhir April lalu. Berikut kisahnya.
Satu September merupakan hari jadi Polisi Republik Indonesia ke-72. Dari situ pula Polisi wanita (Polwan) lahir. Sejarah awal pembentukan polwan dikarenakan kebutuhan akan peran seorang wanita dalam melakukan pemeriksaan kepada sesama wanita dan anak. Cikal-bakal polwan diawali dengan terpilihnya enam orang srikandi yang menjadi polwan pertama di Kota Bukit Tinggi Sumatra Barat, yang resmi didirikan pada 1 September 1948.

Terus melonjaknya penderita Covid-19 pada Februari lalu membuat pemerintah mengalihkan fungsi wisma atlet menjadi rumah sakit darurat. Sebab, semua rumah sakit kala itu tak bisa menampung. Otomatis dokter dan perawat pun dibutuhkan. Selain masyarakat sipil, ada pula aparat pemerintahan. Polri di antaranya.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, S.I.K., M.H., menjelaskan, Surat dari pimpinan tertinggi polri sampai di Polda Kaltim April lalu. Untuk mencari bantuan yang bersedia menjadi relawan. Terpilihlah tiga personel polwan. Ketiganya berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) keseharianya bertugas di RS Bhayangkara Polda Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan.
Tiga srikandi itu Briptu Ira Mayalita, Ayu Saidevy, Nurhidayah Apriana Syam. Ketiganya berusia 24 tahun dan sudah enam tahun mengabdi di Korps Bhayangkara. Ayu dan Nurhidayah alumni SMK Kesehatan Samarinda. Ira lulusan SMA 1 Sebulu, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kami sempat takut. Namun rasa takut itu berangsur hilang. Kami jalani saja dan tetap terus berdoa,†ungkap ketiganya yang masih status belum menikah ditemui Kaltim Post belum lama ini. Sebelum berangkat, mereka meminta restu orangtua dan keluarga.
“Orangtua sempat takut juga. Tapi karena tugas negara, akhirnya mereka memberi izin dan restu,†kenangnya. Serangkaian persiapan mereka lakukan. Mulai cek kesehatan, karantina hingga mendapatkan pengetahuan medis.
Dunia medis dan kesehatan, sudah tak asing bagi mereka. Sebab, pada 2015 ketiganya mendapatkan beasiswa Kaltim Cemerlang. Kuliah di Poltekkes Kemenkes Samarinda dan Akper Pemprov Kaltim.
Tiba di Wisma Atltet mereka didata. Penginapan relawan di Tower 4. Sementara Tower 7 lokasi pasien jalani perawatan. Kala itu pasien mencapai 900-an orang. mereka bergabung dengan relawan tenaga kesehatan lainnya dari seluruh Indonesia. Untuk polwan ada 6 orang. Tiga Kaltim, sisanya dari Korps Brimob, Polda Bali dan Pusat Dokkes Mabes Polri.
Setelah didata, Ira mendapat tugas di instalasi perawatan sementara Ayu dan Nurhidayah bertugas di instalasi rawat darurat (IRD). Ada tiga shif setiap harinya. Cukup berjalan kaki menuju perawatan pasien.
Sebelum bekerja, mereka ke gedung transit. Mengenakan kalung identitas, mengambil seragam APD, sepatu boot, ruang ganti, persiapan sekaligus absen pembagian tugas. Saat selesai bekerja, mereka diwajibkan menyemprotan di halaman terbuka sekitar Tower 4, pelepasan APD, mandi kemudian istirahat ke kamar.
Ayu menerangkan ketika bertugas di IRD, pernah satu keluarga langsung dia tangani. “Saat itu ayah, ibu dan anaknya. Ketiganya positif. Kami lakukan penanganan pertama setelah itu masuk pindah ke ruang perawatan,†tuturnya.
Sementara Ira karena setiap hari bertemu pasien yang dia pantau dan rawat, terjalin hubungan kedekatan. Bahkan setelah sembuh, beberapa pasien masih mengontaknya dan mengantarkan makanan ke wisma atlet.
“Karena saya sering mendengarkan curahan hati pasien. Bahkan sampai di Balikpapan masih ada yang suka menghubungi menanyakan kabar kami,†urainya. Untuk mengisi waktu libur, mereka manfaatkan video call ke keluarga, olahraga joging dan lainnya. “Kalau keluar wisma tidak boleh. Jadi hanya di kompleks wisma situ saja,†kenangnya.
Setelah tugas selesai mereka mendapatkan izin pulang. Sebelumnya melakukan rangkaian tes. Kemudian isolasi mandiri. Sampai di Balikpapan, mereka juga melakukan isolasi mandiri.
Pengalaman tersebut menjadi tak terlupakan. Merawat ratusan pasien. Mulai usai bayi, balita, remaja hingga orangtua. Menjadi kebanggan, baik diri, keluarga dan Polda Kaltim.
Sementara Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, S.I.K., M.H.,menerangkan, HUT Polwan ke -72 ini mengambil tema polwan siap mewujudkan kamtibmas kondusif, masyarakat semakin produktif.
Ketiga personelnya tersebut merupakan wujud kepedulian polri, dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Rangkaian kegiatan sosial telah dilakukan. Seperti bakti sosial pembagian masker, sembako, donor darah, berkunjung ke purnawirawan dan menjadi relawan.
“Semua wilayah juga melakukan giat sosial serupa dalam rangka HUT Polwan ini,†Ungkap Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, S.I.K., M.H.
Ketiga polwan yang menjadi relawan tersebut merupakan gelombang 4,pertama kali dari Kaltim. “Saat ini ada 2 polwan. Yang satu masih di wisma atlet, satu sudah kembali sedang isolasi mandiri,†paparnya.
Humas Polda Kaltim