Poldakaltim.com, Tenggarong – Maraknya sebaran informasi hoax mengenai penyebaran virus Corona di beberapa wilayah di Kaltim memantik perhatian khusus Polda Kaltim.
Setelah sebelumnya Polda Kaltim berhasil memeriksa pelaku penyebar berita hoax virus Corona di Balikpapan, kini Polda Kaltim kembali mendapati adanya isu hoax tersebut di wilayah Kutai Kartanegara.
Berdasarkan informasi yang diterima Polda Kaltim melalui konferensi pers yang digelar RSUD AM Parikesit Tenggarong pada Rabu (5/5/2020) siang, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol. Ade Yaya Suryana menyampaikan, pihak rumah sakit sudah menyatakan berita tersebut tidak benar.
“Sudah ada pernyataan resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara bahwa pasien dari Kecamatan Kembang Jangguta yang diduga terpapar wabah Corona itu tidak benar,†tegas Kombes Pol. Ade.
Pasien yang dimaksud merupakan warga negara Malaysia yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di wilayah Tenggarong. Pria berusia 39 tahun tersebut mengeluh mengalami demam, batuk dan flu.

“Pihak Dinas Kesehatan Kukar juga sudah menyampaikan hasil pemeriksaan bahwa pasien itu tidak sama sekali terjangkit virus tersebut. Jadi saya pastikan, di wilayah hukum Polda Kaltim, tidak ada korban virus Corona,†imbuhnya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh aliran informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Sampai saat ini virus Corona memang masih jadi pusat perhatian dunia. Untuk itu, kita harus bisa menyaring informasi sebaran virus tersebut. Jika informasi tersebut datang dari pihak yang tidak tervalidasi, cek lagi kebenarannya dan laporkan pada kami,†ungkapnya.
Kombes Pol. Ade juga mewanti-wanti siapapun untuk tidak mudah menyebar informasi yang ia sendiri belum tau kebenarannya.
“Karena kasus ini berulang-ulang, kepada siapapun yang sengaja menyebarkan informasi hoax mengenai virus Corona ataupun isu lainnya, akan dijerat dengan UU ITE No 19 Tahun 2006,†tuturnya.
Kabid Humas Polda Kaltim juga meminta seluruh media massa yang ada di Kaltim untuk paham akan tugas yang dijalani. Sebab, media memiliki peran cukup besar untuk memengaruhi persepsi publik.
“Ketika media hanya melihat rating, maka pemberitaan yang dihasilkan bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional, kita berharap berita yang ditampilkan, siapapun dia, berita yang betul terkonfirmasi ke orang atau instansi terkait,†pungkasnya.
HUMAS POLDA KALTIM