Poldakaltim, com, BALIKPAPAN,- Safari Jumat Kapolda Kaltim di awal Mei, tepatnya Jumat, 5 Mei 2017 giliran menyambangi Ponpes Ibnul Qoyyim Balikpapan, yang berlokasi di KM 5,5 Graha Indah, Kelurahan Graha Indah Balikpapan Utara. Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Safaruddin seperti biasa diminta menjadi khatib Jumat di hadapan para jamaah yang berjumlah sekitar 700 santri dan pengurus pondok pesantren.
Dalam ceramahnya, Kapolda Kaltim selalu khatib Jumat membawakan tema fenomena media sosial yang dimanfaatkan untuk menggunjing, menghujat, mencela orang lain. Padahal sebagai agama yang sempurna, Islam mengajarkan bagaimana tentang perasaan, mengajarkan perilaku kita, akhlak dan memberikan pendidikan-pendidikan kepada umat manusia di muka bumi ini.
Islam mengharuskan orang-orang muslim berperilaku dengan perasaan, dan hati yang bersih. Menjaga lisan, menjaga rahasia pribadi kita masing-masing, serta berakhlak mulia, terhadap diri dan seluruh umat mukmin di seluruh muka bumi ini.
Selanjutnya di Kapolda membacakan salah satu surat dalam Alquran, yakni Surat Al Hujarat ayat 12 yang artinya:… Dan jangan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima tobat lagi Maha penyanyang.
“Secara naluriah, tentu kita jijik memakan daging saudara kita yang sudah meninggal. Itu perumpaan kalau kita suka membicarakan kejelekan orang, menghujat orang, menjelek-jelekkan orang, itu sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. Yang seharusnya kita jijik, tetapi itu menjadi kegemaran kita saat ini,†kata Kapolda.
Kapolda selanjutnya mengutib dialog antara Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril pada saat perjalanan Israk-Mikraj seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud. Dalam dialog itu digambarkan ketika Nabi Muhammad melihat suatu kaum yang kukunya panjang, terbuat dari tembaga dan pekerjaannya menggaruk-garuk dadanya. Nabi bertanya kepada malaikat Jibril, siapakah itu, dan dijawab itu adalah kaum waktu dia hidup, suka menggunjing orang, suka membicarakan kejelekan orang, suka mencari kesalahan orang. Maka kukunya diperpanjang dan terbuat dari tembaga.
Kapolda kembali menegaskan, karena menggunjing, atau menjelek-jelekkan orang itu menyebabkan rusaknya kehormatan seseorang. Merusak hati dan ketentraman masyarakat, serta menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat. Menggunjing orang lain, tidak terlepas, dari salah satu istilah yang disebutkan dalam alquran, yaitu gibah (menggunjing) dan bhutan (fitnah).
Kita harus berhenti mulai saat ini. Jangan karena kita berbeda agama, kita menggibah orang lain. Jangan karena kita berbeda partai politik, jangan karena kita berbeda paham, jangan karena masalah hal-hal yang tidak prinsip antara sesama umat Islam, kita saling menggibah. Ada pula gibah karena berbeda antara pakai qunut dengan tidak qunut, antara ucapan Bismillah keras dengan tidak, antara pakai tongkat dengan tidak pakai tongkat ketika salat Jumat (khatib waktu naik mimbar).
“Biarkanlah perbedaan itu. Tetapi kita harus menahan diri, untuk tidak saling menggibah antara sesama umat Islam, antara sesama umat manusia di muka bumi ini. Karena itu dilarang oleh agama. Jangan karena perbedaan, kita saling menggibah. Yang seharusnya perbedaan itu disikapi dengan baik. Menjadikan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita tidak menjadi orang-orang bangkrut kelak di akhirat,†kata Kapolda.
Bagaimana dengan orang yang sudah terlanjur melakukan gibah (menggunjing), fitnah? Kapolda dalam ceramahnya mengatakan bagi orang yang berbuat gibah, bhutan, sebaiknya segera bertobat dan minta ampun kepada sesama manusia yang digibah, minta ampun kepada Allah SWT.
Usai salat berjamaah Kapolda yang bersafari didampingi oleh Karo Ops, Kabid Humas Polda Kaltim, Kapolres Balikpapan, Korspri dan staf Polres Balikpapan melakukan silatuhrahmi dengan pengurus pesantren. Pada kesempatan Kapolda memberikan sumbangan beberapa buah Alqura yang diterima pimpinan pengurus Pondok pesantren Ibnul Qoyyim Balikpapan.
Untuk mendengarkan secara lengkap khotbah Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Safaruddin ketika menjadi khatib, silakan klik di sini.
(Humas Polda Kaltim)