Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Samarinda – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Samarinda Kota menyelenggarakan lomba olahraga tradisional yang berlangsung semarak di Kompleks GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, pada Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya lokal ini dibuka secara resmi oleh Kapolsek Samarinda Kota AKP Kadiyo, S.H., didampingi Ketua Federasi Olahraga Tradisional Kota Samarinda Priatmono, Wakapolsek AKP Dedy Septriady, S.H., serta seluruh personel Polsek Samarinda Kota.
Sebanyak 150 pelajar dari 15 SMA/SMK sederajat se-Kota Samarinda turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka berkompetisi dalam tiga jenis permainan tradisional, yakni gasing, egrang, dan terompah panjang (bakiak), yang masing-masing menguji keterampilan, kekompakan, dan semangat sportivitas.
Kapolsek AKP Kadiyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis Polri dalam mempererat hubungan dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Melalui lomba ini, kami ingin membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. Ini juga menjadi ruang edukatif yang membangun karakter dan mempererat kebersamaan antar generasi,” tutur AKP Kadiyo.
Bagi sebagian peserta, kegiatan ini menjadi pengalaman pertama mereka mengenal dan memainkan permainan yang dahulu populer di tengah masyarakat. Antusiasme yang tinggi dari para siswa menunjukkan bahwa budaya tradisional masih memiliki tempat di hati generasi muda, asalkan dikemas dengan pendekatan yang menarik.
Selain menjadi ajang hiburan edukatif, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai-nilai sportivitas, gotong royong, serta memperkuat kedekatan antara institusi Polri dan masyarakat dalam suasana penuh keakraban.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang dari setiap kategori lomba.
Polsek Samarinda Kota berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menyemarakkan peringatan HUT Bhayangkara, tetapi juga menjadi wahana pelestarian budaya dan penguatan karakter generasi muda.